Analisis Hasil Wawancara Mengenai Manfaat TIK bagi BK



ANALISIS HASIL WAWANCARA

Berikut adalalah hasil analisis manfaat TIK dalam BK berdasarkan hasil wawancara dengan konselor yang dirangkum sebagai berikut:
T Melaksanakan layanan konseling melalui media sosial berupa facebook, tweeter, dan blog dapat memancing keingintahuan siswa dan menarik minat mereka dalam hal mencari informasi
T Pemanfaatan teknologi dalam BK dapat memberi kemudahan bagi siswa maupun konselor untuk mengakses layanan konseling dimanapun dan kapanpu.
T IPTEK dalam BK membantu konselor dalam menyusun progam atau pun penjadwalan layanan konseling.
T IPTEK dapat mempermudah siswa untuk lebih terbuka saat menyampaikan masalahnya karena tidak harus bertatap muka secara langsung.
T IPTEK dapat mengurangi tingkat kejenuhan dalam melakukan layanan konseling baik bagi konselor sendiri maupun bagi siswa

Uploading Files



Ujian Akhir Semester

 TIK BK

1. Upload MS WORD







2. Upload MS EXCELL





*       

3. Upload PPT


4. Upload picture




§  http://www.4shared.com/photo/17oH9USCce/dsdasd_2.html

5. Upload screensaver





6. Upload Vidio




7. Upload musik

Musik relaksasi


8. Upload E-Book

Dibawah ini adalah link yang berisi E-Book yang bertema psikologi


9.Upload E-Journal



Tugas UAS



“FENOMENA PENGGUNAAN TIK (IPTEK)”
“BAGI BIMBINGAN DAN KONSELING”
Berikut adalah link web blog yang berisi beberapa fenomena IPTEK yang memengaruhi perkembangan Bimbingan dan Konseling

“PENDAPAT PRIBADI MENGENAI TIK BK”
A. Pendapat Positif
'  TIK BK sangat bermanfaat untuk Bk karena semakin mudah dalam berkomuniasi proses bimbingan dan konseling akan berjalan dengan lebih efisien dan fektif
'  Dengan TIK BK sebagai calon konselor saya tidak akan GAPTEK dalam menghadapi perkembangan zaman
'  TIK BK memberi kemudahan bag konselor maupun konseli dalam melakukan proses bimbingan dan konseling lintas negara
'  TIK BK …
B. Pendapat Negatif
T  Tidak ada hal yang menjadikan TIK BK memiliki pengaruh yang negatif, asalkan penggunaya dapat memanfaatkan TIK BK dengan bijaksana.

The Emergent Model


(http://juster.blogdetik.com/2010/02/26/posisi-bimbingan-dan-konseling-di-sekolah/)
Teori dan Proses Konseling Sekolah
      Karena konselor sekolah terlibat dalam seperti berbagai tugas, teori dan proses yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan itu cukup banyak. Dengan demikian, konselor sekolah harus memiliki pengetahuan tentang berbagai teori untuk melaksanakan program-program seperti teori ASCA National Model. Berikut ini termasuk pengetahuan tentang teori konseling, teori pengembangan karir, teori pembangunan manusia, dan teori sistem. 
a.   Teori Konseling
Kami mengindentifikasi sejumlah teori konseling, yang semuanya dapat digunakan untuk melakukan proses konseling. Misalnya, teori humanistik memberikan konselor sekolah keterampilan konseling yang diperlukan untuk memahami dunia batin anak-anak, dan teori-teori kognitif dan perilaku dapat digunakan oleh konselor yang ingin menetapkan tujuan  spesifik yang berfokus pada perubahan perilaku atau kognisi. Oleh karena itu, perilaku, kognitif, terapi realitas, solusi-terfokus, dan pendekatan naratif sering digunakan (Murphy, 2008; Batu & Dahir, 2006, Winslade & Monk, 2007).
b. Teori Pengembangan Karir
      Sejumlah teori pengembangan karir dapat berhasil diterapkan di sekolah-sekolah.
Namun, mungkin pendekatan yang paling penting dalam konteks ini adalah penggunaan Teori
Pendekatan Life-Span Development,  yang membantu konselor sekolah menyusun program karir yang sesuai dengan tingkat usia anak-anak. Setelah itu program tersebut dirancang, sejumlah teori lain dapat diterapkan, selama mereka sesuai ke tingkat usia. Misalnya, teori perkembangan adalah dasar untuk merancang karir program kesadaran untuk anak-anak sekolah dasar, teori ini mengingatkan kita bahwa anak muda baru mulai menjelajahi dunia kerja; trait-and-factor dan teori kepribadian dapat diterapkan di sekolah menengah.
c. Teori Pembangunan Manusia
      Pengetahuan tentang teori-teori yang normal dan perkembangan abnormal sangat penting nagi konselor sekolah karena untuk memahami bagaimana anak-anak berkembang selama jangka hidup mereka. Dengan demikian, pengetahuan perkembangan fisik dan perkembangan kognitif membantu konselor sekolah mengidentifikasi siswa yang mungkin perkembangannya tertunda atau bahkan berbakat. Pengetahuan tentang perkembangan moral membantu konselor sekolah memahami dunia yang kadang-kadang bergolak sejak anak remaja. Pendekatan pembangunan jangka hidup, seperti yang di kemukakan oleh  Erikson, dan dapat membantu konselor sekolah menentukan apakah seorang siswa berkembang secara normal serta membantu konselor untuk mengidentifikasi pemberian intervensi yang sesuai jika diperlukan, kemudian teori perkembangan kepribadian dapat membantu konselor sekolah memahami mengapasiswa mungkin menunjukkan perilaku abnormal.
d. Teori Sistem
       Bagian III dari teks ini memperkenalkan Anda untuk teori sistem seperti diterapkan pada konseling keluarga, konseling kelompok, konsultasi dan pengawasan. Kemampuan untuk bekerja secara efektif dengan kelompok-kelompok anak-anak dan memiliki wawasan tentang interaksi rumit yang dapat terjadi adalah penting. Selain itu, pemahaman kompleksitas sistem sekolah dan bagaimana menggunakan pengetahuan itu secara efektif dalam berkonsultasi dan advokat adalah tugas utama bagi konselor sekolah. Erford, House, dan Martin (2007) menyarankan sebuah mantra yang tepat untuk konselor sekolah profesional Perbaiki sistem, bukan siswa "(hal. 12).